Friday, 21 May 2010

LAPISAN – LAPISAN DALAM MASYARAKAT ( STRATIFIKASI SOSIAL )

-->
Pengertian stratifikasi sosial menurut beberapa tokoh.
1. Aristoteles, Di dalam tiap negara ada 3 unsur lapisan masyarakat, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang kaya dan mereka yang melarat.
2. Pitirim A. Sorokin, Sistem lapisan dalam masyarakat itu adalah merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
3. Drs. Robert M.Z Lawang, Penggolongan orang – orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan – lapisan hirarkis
Sistem sosial dalam hubungannya dengan sistem stratifikasi harus di lihat sebagai suatu yang membatasi dimana penggolongan itu berlaku. Dalam keluarga, sang suami secara obyektif maupun secara subjektif di golongkan atau menggolongkan dirinya sebagai kesatuan sistem yang lebih tinggi dari pada istri dan anak – anak.
Kata hirarkis berarti lapisan yang lebih tinggi itu lebih bernilai atau lebih besar dari pada yang di bawahnya.Contoh : Si A berada pada lapisan atas menurut dimensi kekuasaan privilese dan prestise. Ini berarti si A lebih berkuasa, lebih berprivilese dan lebih berprestise dari pada mereka yang berada di lapisan bawah.
Dalam studi sosiologi ada beberapa istilah yang sudah baku yang menggambarkan perbedaan lapisan ini, yakni :
a. Lapisan Atas ( Upper )
b. Lapisan Menengah ( Middle )
c. Lapisan Bawah ( Lower )
Kekuaasan di bagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Kekuasaan Utilitarian, berasal dari bahasa latin yang artinya berguna. Jadi artinya adalah sifat yang menekankan pada kegunaan dari sesuatu.
2. Kekuasaan Koersif, asetnya adalah senjata, tenaga manusia atau badan lainnya yang di gunakan oleh tentara, polisi atau badan keamanan lainnya.
3. Kekuasaan Persuasif, tidak mempunyai paksaan. Asetnya antara lain : nilai, perasaan atau kepercayaan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.
Yang di maksud dengan dimensi disini adalah kekuasaan, privilese dan prestise. Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan adalah terutama mengenai penjelasan apakah kalau orang itu berkuasa juga berprivilese dan sebaliknya. Kalau seorang itu dalam dimensi kekuasaan berada pada lapisan atas dan dalam dimensi privilese juga berada dalam lapisan atas, maka gejala startifikasi sosial untuk orang tersebut bersifat konsisten.
a. Dalam bidang pendidikan, Orang yang mempunyai uang, tentunya menyekolahkan anaknya pada sekolah yang bergensi dan punya mutu. Dengan mutu yang baik maka seseorang mempunyai kemungkinan besar untuk medapatkan pekerjaan yang baik.
b. Dalam bidang kesehatan, Mereka yang punya uang dapat menyewa tempat di rumah sakit yang bermutu, kalau mereka sakit.
c. Dalam bidang pekerjaan, Agar maju dalam usaha perlu uang sebagai modal. Orang yang punya uang dapat memperlebar usahanya

No comments:

Post a Comment