Friday 21 May 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

Awal Perkembangan Sosiologi
Auguste Comte
Plato
Aristoteles
Filsuf Arab Ibnu Khaldun
Zaman Renaisance (1200-1600), Thomas More (UTOPIA)
Timbulnya Sosiologi Modern
Filsafat dikenal sebagai MATER SCIANTIARUM
Pertengahan abad 20 adanya perubahan mewarnai sosiologi. Yang paling berpengaruh dalam proses perubahan ini adalah seorang sosiologi perancis
W.I. Thomas (1863-1947), memberikan dorongan yang lebih besar perkembangan yang lebih baru lagi di Amerika.
Perkembangan mencapai momentum penting tepatnya didalam perang dunia II sampai sekarang
Herbert Spencer (thn 1176) menggabungkan teori penting tentang evolusi social. Evolusi secara gradasi dari masyarakat primitive ke masyarakat individu
Max Weber (1884-1920) berpendapat bahwa studi ilmu social berdasarkan dalam gejala dunia kehidupan bersama.
Emile Durkheim (pd thn 1895) menulis Rule of Sociological Method. Klasifikasi studinya masyarakat di beberapa negara

PROSES - PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL

Pengertian Proses sosial
Memungkinkan seseorang memperoleh pengertian mengenai segi dinamis dari masyarakat atau gerak dari masyarakat
Contoh : dalam sebuah seminar di undang beberapa perusahaan dimana perusahaan tersebut harus mengirim satu utusan sebagai permintaan
Cara berhubungan yang bisa di lihat apabila orang perorangan dan kelompok manusia saling bertemu.
Dasar proses sosial, menunjuk pada hubungan – hubungan sosial yang di lihat dari segi – segi dinamis
Sebagai bentuk umum dari proses sosial dapat juga di katakan proses sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial.
Interaksi sosial sebagai faktor utama dalam kehidupan sosial.

TUGAS SOSPOL : TUGAS DAN SIFAT ARTI POLITIK

filsafat.
1. Yunani Kuno, pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 SM.
2. Asia, ada beberapa pusat kebudayaan antara lain India dan Cina, yang telah mewariskan tulisan – tulisan politik yang bermutu
Pendekatan tingkah laku adalah bahwa tingkah laku politik lebih menjadi fokus dari pada lembaga – lembaga politik atau kekuasaan atau keyakinan politik. Konsep – konsep pokok dari kaum behavioralis dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Tingkah laku politik memperlihatkan keteraturan yang dapat dirumuskan dalam generalisasi
2. generalisasi ini pada azasnya harus di buktikan kebenarannya dengan menunjuk pada tingkah laku yang relevan.
3. untuk mengumpulkan dan menafsirkan data di perlukan teknik – teknik penelitian yang cermat
4. Untuk mencapai kecermatan dalam penelitian diperlukan pengukuran dan kwantifikasi
5. Dalam membuat analisa politik nilai – nilai pribadi si peneliti sedapat mungkin tidak berperan
Reaksi post-behavioralisme terutama di tunjukan kepada usaha untuk merubah penelitian dan pendidikan ilmu politik menjadi suatu ilmu pengetahuan yang murni, sesuai dengan pola ilmu eksakta. Pokok – pokok reak si ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Dalam usaha mengadakan penelitian yang empiris dan kwantitatif ilmu politik menjadi terlalu abstrak dan tidak relevan.
2. Karena penelitian bersifat abstrak. Ilmu politik kehilangan kontak dengan realitas – realitas sosial. Padahal ilmu politik harus melibatkan diri dalam usaha mengatasi krisis – krisis yang dihadapi manusia
Akhirnya disajikan di bawah ini beberapa contoh dari perkembangan ilmu politik yang tercermin dalam acara dari berbagai konferensi Ilmiah :
a. Acara Kongres VII International Political Science Association pada tahun 1967 di Brussel dimana telah di bicarakan :
1. Metode – metode Kwantitatif dan Matematis dalam Ilmu Politik.
2. Biologi dan Ilmu Politik
3. Masalah Pemuda dan Politik
4. Model – model dan studi Perbandingan sekitar nation Building
b. Acara American Political Science Association
1. Data dan Analisa
2. Pembangunan Politik
3. Tingkah laku badan legislatif’
4. Perbandingan sistem – sistem komunis dan komunikasi International

DEMOKRASI

Beberapa konsep mengenai demokrasi, ada yang dinamakan:
a. Demokrasi konstitusionil
b. Demokrasi parlementer
c. Demokrasi terpimpin
d. Demokrasi pancasila
e. Demokrasi rakyat
f. Demokrasi soviet
g. Demokrasi nasional
Semua konsep ini memakai istilah demokrasi, yang menurut asal kata berarti “rakyat berkuasa”
Kata yunani demos berarti kekuasaan / berkuasa.
Demokrasi yang di anut di indonesia, yaitu demokrasi Pancasila, masih dalam tarah perkembangan dan mengenai sifat – sifat dan ciri – cirinya terdapat pelbagai tafsiran serta pandangan
Perbedaan fundamentil adalah bahwa demokrasi konstitusionil mencita – citakan pemerintah yang terbatas kekuasaannya, suatu negara hukum yang tunduk kepada Rule of Law.
Akhirnya dapat dibentangkan disini bahwa untuk melaksanakan nilai – nilai demokrasi perlu di selenggarakan beberapa lembaga, sebagai berikut :
a. pemerintahan yang bertanggung jawab
b. suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan – golongan
c. suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai – partai politik
d. pers dan media masa yang bebas untuk menyatakan pendapat
e. sistem peradilan yang bebas
Dikemukakan bahwa syarat – syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis di bawah Rule of Law ialah :
a. perlindungan konstitusionik
b. badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
c. pemilihan umum yang bebas
d. kebebasan untuk menyatakan pendapat
e. kebebasan untuk berserikat
f. pendidikan kewarganegaraan.

KONSEP - KONSEP POLITIK

Teori politik adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena. Dalam menyusun generalisasi itu teori selalu memakai konsep – konsep. Konsep itu lahir dari pikiran manusia dan karena itu bersfat abstrak, sekalipun fakta – fakta dapat dipakai sebagai batu loncatan.
bersifat politik. Dengan perkataan lain teori politik adalah bahasan dan renungan atas :
a. tujuan dari kegiatan politik
b. cara – cara mencapai tujuan
c. kemungkinan – kemungkinan dan kebutuhan – kebutuhan yang di timbulkan oleh situasi politik
d. kewajiban – kewajiban yang di akibatkan tujuan politik itu.
Teori – teori yang mempunyai dasar moril dan yang menentukan norma – norma politik. Adanya unsur norma – norma dan nilai maka teori – teori ini boleh di namakan valuational
a. Filsafat Politik, mencari penjelasan yang berdasarkan ratio
b. Teori Politik Sistematis, teori politik ini tidak memajukan suatu pandangan tersendiri mengenai metafisika dan epistemologi
c. Ideologi Politik, Ideologi politik adalah himpunan nilai – nilai, ide, norma – norma, kepercayaan dan keyakinan

sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.
Kekuasaan sosial terdapat dalam semua hubungan sosial dan dalam semua organisasi sosial, menurut :
a. Ossip K Flenchtheim, kekuasaan sosial adalah “kekuasaan dari kemampuan, hubungan – hubungan dan proses – proses yang menghasilkan ketaatan”
b. Robert M. Mac Iver, kekuasaan sosial kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agecy dari masyarakat yang mempunya kekuasaan untuk mengatur hubungan – hubungan manusia dalam masyarakat dan menentukan gejala – gejala kekuasaan dalam masyarakat

KEBUDAYAAN NORMA DAN LEMBAGA SOSIAL

Kebudayaan, berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Budhayah yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan.
Kebudayaan material adalah hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan – kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan , agama dan sebagainya.

Kebudayaan Non-material adlah hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan – kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, agama dan sebagainya.

Kebudayaan masyarakat adalah satu yang lebih sempurna daripada kebudayaan masyarakat lainnya, biasanya di sebut dengan peradaban kepada kebudayaan yang mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi
1. E.B Taylor merumuskan definisi kebudayaan adalah komplikasi dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat isdiadat.
2. Leslie White merumuskan definisi kebudayaan adalah suatu kumpulan gejala – gejala yang terorganisasi yang terdiri dari tindakan – tindakan, benda – benda, ide – ide.
3. Koentjoroningrat merumuskan definisi kebudayaan ialah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang di biasakan dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan ialah semua hasil karya , rasa dan cipta masyarakat.
Melville J. Herskovits mengemukakan 4 unsur meliputi :
1. Alat- alat tekhnologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Untuk membedakan kekuatan mengikat norma – norma tersebut secara sosiologis dikenal dengan adanya empat pengertian yaitu :
1. Cara ( Usage ), amat berperan di dalam hubungan antar individu dalam masyarakat.
2. Kebiasaan ( Folkways ), memiliki kekuatan yang mengikat yang lebih besar dari pada cara karena kebiasaan adalah perbuatan yang berulang – ulang dalam bentuk yang sama
3. Tata Kelakuan ( Mores ), merupakan kebiasaan yang tidak semata – mata di anggap sebagai cara perilaku saja tetapi juga di terima sebagai norma pengatur.
4. Adat istiadat ( Custom ). Memiliki kekuatan yang paling kuat. Karena seseorang anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapatkan sanksi yang cukup berat.
Bronislaw Malinowski mengemukakan unsur – unsur pokok kebudayaan sebagai berikut :
1. Sistem norma – norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota
2. Organisasi ekonomi
3. Alat – alat lembaga atau petugas pendidikan
4. Organisasi kekuatan
C. Kluckhon menguraikan ada 7 unsur kebudayaan yaitu:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
2. Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem Pengetahuan
7. Religi
Tata Kelakuan ( Mores ) di anggap merupakan hal yang penting karena :

1. Tata kelakuan memberikan batas – batas kepada individu. Tata kelakuan juga merupakan alat yang memerintahkan dan sekaligus melarang seseorang untuk melakukan perbuatan
2. Tata kelakuan mengidentifikasi individu dengan kelompoknya. Di satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan tindakan – tindakan dengan tata kelakuan masyarakat yang berlaku.
3. Tata kelakuan menjaga solidaritas antar anggota masyarakat. Setiap masyarakat memiliki tata kelakuan, misalnya perihal hubungan antara pria dan wa
Fungsi kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski yang selalu mencoba mencari fungsi atau kegunaan setiap unsur kebudayaan, tak ada unsur kebudayaan yang tidak mempunyai kegunaan. Kebudayaan material yang berwujud teknologi yang di hasilkan oleh masyarakat meliputi 7 unsur yaitu :
1. Alat – alat produktif
2. Senjata
3. Wadah
4. Makanan dan Minuman
5. Pakaian dan Perhiasan
6. Tempat berlindung dan perumahan
7. Alat – alat transportasi

MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI

Gejala yang wajar di dalam masyarakat adalah merupakan telaan utama dari sosiologi. Adapun gejala – gejala yang wajar tersebut antara lain : norma – norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial dan kebudayaan serta perwujudannya.
Untuk setiap masyarakat tentunya mempunyai ukuran yang berbeda. Contoh : Gelandangan atau judi. Disamping itu pula ada juga masalah – masalah yang tidak bersumber pada penyimpangan norma – norma masyarakat, tetapi lebih banyak pada susunan seperti masalah penduduk dan masalah pengangguran.
Masalah masyarakat menyangkut tentang analisis tentang macam – macam gejala kehidupan masyarakat. Sedangkan problem sosial adalah meneliti gejala – gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau menghilangkan gejala – gejala abnormal tersebut.
Tuna wisma, tuna karya di kota – kota dapat di jumpai dalam bentuk perorangan dan berkelompok. Gelandangan yang terikat pada suatu kelompok akan taat terhadap kepala kelompok yang mengorganisir untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu.
Kenapa demikian, karena usaha – usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya mungkin berhasil bila didasari pada kenyataan serta latar belakangnya. Lebih jauh dikatakan bahwa masalah sosial akibat dari interaksi sosial antara individu dengan kelompok atau antara kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat dan ideologi yang ditandai suatu proses sosial yang disosiatif
Suatu kebudayaan mungkin berubah sedemikian rupa bila para anggota masyarakat merasa bahwa kebutuhan – kebutuhan tak dapat dipenuhi oleh kebudayaannya. Mengenai kebutuhan tersebut mungkin berupa kebutuhan biologi ataupun. Secara biologis manusia mempunyai kebutuhan yang fundamental yaitu makan dan hidup.
Disamping makan dan hidup, berkembang kebutuhan – kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam masyarakat, yaitu : Kedudukan sosial, Peranan sosial dan lain – lain. Untuk kita ketahui bahwa ahli – ahli sosiologi telah banyak mengusahakan indeks – indeks tersebut antara lain :
a. Indeks Rates yaitu Angka laju gejala – gejala abnormal dalam masyarakat
b. Composite Indices yaitu gabungan indeks – indeks dari bermacam – macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain .
Sebab terjadinya masalah sosial yaitu timbul dari kekkurangan – kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang sumbernya dari 4 faktor.

a. Ekonomis
b. Biologis
c. Biopsikologis
d. Kebudayaan
Pola interaksi sosial adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang mendukung pembangunan. Dengan mengetahui pola interaksi sosial yang berkembang dan masyarakat, maka dapat digariskan haluan tertentu untuk memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralisasi pola interaksi yang menghalangi pembangunan
Menurut ahli – ahli penelitian mengenai gelandangan diberbagai kota besar di indonesia dapatlah disimpulkan bahwa mereka hidup sebagai gelandangan karena beberapa faktor – faktor sbb :
a. Frustasi
b. Cacat mental
c. Cacat fisik
d. Malas bekerja
e. Gangguan keamanan dan bencana alam
f. Pengaruh konflik sosial
g. Kesulitan menanggung hidup
Gelandangan adalah masalah sosial serius bagi setiap kota, secara nyata agaknya persoalan ini mencerminkan problema sosial yang besar yang dapat ditemui dalam pergaulan hidup manusia dimana – mana termasuk di kota – kota di indonesia.
Sebab itu maslah – masalah sosial tidak mungkin di telaah tanpa memperhitungkan ukuran – ukuran masyarakat mengenai apa yang di anggap baik dan apa yang di anggap tidak baik. Meskipun sosiologi meneliti gejala – gejala kemasyarakatan, namun perlu juga mempelajari masalah – masalah sosial. Karena ia merupakan aspek – aspek tata kelakuan sosial dengan demikian sosiologi juga berusaha mempelajari masalah – masalah :
a. Kejahatan
b. Konflik atas ras
c. Kemiskinan
d. Perceraian
e. Pelacuran
f. Delinkuensi anak

MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI

Gejala yang wajar di dalam masyarakat adalah merupakan telaan utama dari sosiologi. Adapun gejala – gejala yang wajar tersebut antara lain : norma – norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial dan kebudayaan serta perwujudannya.
Untuk setiap masyarakat tentunya mempunyai ukuran yang berbeda. Contoh : Gelandangan atau judi. Disamping itu pula ada juga masalah – masalah yang tidak bersumber pada penyimpangan norma – norma masyarakat, tetapi lebih banyak pada susunan seperti masalah penduduk dan masalah pengangguran.
Masalah masyarakat menyangkut tentang analisis tentang macam – macam gejala kehidupan masyarakat. Sedangkan problem sosial adalah meneliti gejala – gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau menghilangkan gejala – gejala abnormal tersebut.
Tuna wisma, tuna karya di kota – kota dapat di jumpai dalam bentuk perorangan dan berkelompok. Gelandangan yang terikat pada suatu kelompok akan taat terhadap kepala kelompok yang mengorganisir untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu.
Kenapa demikian, karena usaha – usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya mungkin berhasil bila didasari pada kenyataan serta latar belakangnya. Lebih jauh dikatakan bahwa masalah sosial akibat dari interaksi sosial antara individu dengan kelompok atau antara kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat dan ideologi yang ditandai suatu proses sosial yang disosiatif
Suatu kebudayaan mungkin berubah sedemikian rupa bila para anggota masyarakat merasa bahwa kebutuhan – kebutuhan tak dapat dipenuhi oleh kebudayaannya. Mengenai kebutuhan tersebut mungkin berupa kebutuhan biologi ataupun. Secara biologis manusia mempunyai kebutuhan yang fundamental yaitu makan dan hidup.
Disamping makan dan hidup, berkembang kebutuhan – kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam masyarakat, yaitu : Kedudukan sosial, Peranan sosial dan lain – lain. Untuk kita ketahui bahwa ahli – ahli sosiologi telah banyak mengusahakan indeks – indeks tersebut antara lain :
a. Indeks Rates yaitu Angka laju gejala – gejala abnormal dalam masyarakat
b. Composite Indices yaitu gabungan indeks – indeks dari bermacam – macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain .
Sebab terjadinya masalah sosial yaitu timbul dari kekkurangan – kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang sumbernya dari 4 faktor.

a. Ekonomis
b. Biologis
c. Biopsikologis
d. Kebudayaan
Pola interaksi sosial adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang mendukung pembangunan. Dengan mengetahui pola interaksi sosial yang berkembang dan masyarakat, maka dapat digariskan haluan tertentu untuk memperkuat pola interaksi yang mendukung dan menetralisasi pola interaksi yang menghalangi pembangunan
Menurut ahli – ahli penelitian mengenai gelandangan diberbagai kota besar di indonesia dapatlah disimpulkan bahwa mereka hidup sebagai gelandangan karena beberapa faktor – faktor sbb :
a. Frustasi
b. Cacat mental
c. Cacat fisik
d. Malas bekerja
e. Gangguan keamanan dan bencana alam
f. Pengaruh konflik sosial
g. Kesulitan menanggung hidup
Gelandangan adalah masalah sosial serius bagi setiap kota, secara nyata agaknya persoalan ini mencerminkan problema sosial yang besar yang dapat ditemui dalam pergaulan hidup manusia dimana – mana termasuk di kota – kota di indonesia.
Sebab itu maslah – masalah sosial tidak mungkin di telaah tanpa memperhitungkan ukuran – ukuran masyarakat mengenai apa yang di anggap baik dan apa yang di anggap tidak baik. Meskipun sosiologi meneliti gejala – gejala kemasyarakatan, namun perlu juga mempelajari masalah – masalah sosial. Karena ia merupakan aspek – aspek tata kelakuan sosial dengan demikian sosiologi juga berusaha mempelajari masalah – masalah :
a. Kejahatan
b. Konflik atas ras
c. Kemiskinan
d. Perceraian
e. Pelacuran
f. Delinkuensi anak

TUGAS SOSPOL : PERUBAHAN SOSIAL

Alvin L. Bertrand menyatakan bahwa perubahan sosial pada dasarnya tidak dapat diterangkan oleh dan berpegang teguh pada pada faktor yang tunggal.
Robin William menyatakan bahwa pendapat dari faham determinisme monofaktor kini sudah ketinggalan zaman dan ilmu sosiologi modern tidak akan menggunakan interprestasi – interprestasi sepihak
Perubahan sosial adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek – aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan.
Perubahan sosial yang secara cepat pada umumnya di sebut revolusi. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan terlebih dahulu ataupun tidak direncanakan sedangkan perubahan – perubahan sosial lama dan merupakan serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, hal ini di namakan
Syarat terjadinya suatu revolusi meliputi :
1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang di anggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
3. Pemimpin mana dapat menampung keinginan – keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi.
4. Pemimpin tersebut harus menunjukan suatu tujuan pada masyarakat artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya konkrit dan dapat dilihat oleh masyarakat.
5. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk
Perubahan struktur yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadi proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Disini lembaga – lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya
Bertambah atau berkurangnya penduduk, terjadinya pertambahan penduduk yang sangat cepat. Mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatan. Contoh : orang akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal sistem bagi hasil dan yang lainnya, dimana sebelumnya tidak pernah mengenal.
Perubahan sosial yang kecil adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada unsur – unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat yang langsung pada masyarakat. Misalnya perubahan bentuk potongan rambut tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan.
telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak – pihak yang menginginkan adanya perubahan
Perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan – perubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki dan terjadi di luar pengawasan masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Terlambatnya ilmu pengetahuan tersebut, dapat di akibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat pula karena di tindas oleh masyarakat
Pertentangan masyarakat. Ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok. Misalnya pertentangan antara generasi muda dan generasi
Terjadinya pemberontakan atau Revolusi. Revolusi dapat terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat berubahnya segala cara yang berlaku pada lembaga – lembaga kemasyarakatanya.
yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama adalah inovasi, penemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan – perubahan dapat di bedakan menjadi discovery and invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu.

LAPISAN – LAPISAN DALAM MASYARAKAT ( STRATIFIKASI SOSIAL )

-->
Pengertian stratifikasi sosial menurut beberapa tokoh.
1. Aristoteles, Di dalam tiap negara ada 3 unsur lapisan masyarakat, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang kaya dan mereka yang melarat.
2. Pitirim A. Sorokin, Sistem lapisan dalam masyarakat itu adalah merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
3. Drs. Robert M.Z Lawang, Penggolongan orang – orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan – lapisan hirarkis
Sistem sosial dalam hubungannya dengan sistem stratifikasi harus di lihat sebagai suatu yang membatasi dimana penggolongan itu berlaku. Dalam keluarga, sang suami secara obyektif maupun secara subjektif di golongkan atau menggolongkan dirinya sebagai kesatuan sistem yang lebih tinggi dari pada istri dan anak – anak.
Kata hirarkis berarti lapisan yang lebih tinggi itu lebih bernilai atau lebih besar dari pada yang di bawahnya.Contoh : Si A berada pada lapisan atas menurut dimensi kekuasaan privilese dan prestise. Ini berarti si A lebih berkuasa, lebih berprivilese dan lebih berprestise dari pada mereka yang berada di lapisan bawah.
Dalam studi sosiologi ada beberapa istilah yang sudah baku yang menggambarkan perbedaan lapisan ini, yakni :
a. Lapisan Atas ( Upper )
b. Lapisan Menengah ( Middle )
c. Lapisan Bawah ( Lower )
Kekuaasan di bagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Kekuasaan Utilitarian, berasal dari bahasa latin yang artinya berguna. Jadi artinya adalah sifat yang menekankan pada kegunaan dari sesuatu.
2. Kekuasaan Koersif, asetnya adalah senjata, tenaga manusia atau badan lainnya yang di gunakan oleh tentara, polisi atau badan keamanan lainnya.
3. Kekuasaan Persuasif, tidak mempunyai paksaan. Asetnya antara lain : nilai, perasaan atau kepercayaan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.
Yang di maksud dengan dimensi disini adalah kekuasaan, privilese dan prestise. Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan adalah terutama mengenai penjelasan apakah kalau orang itu berkuasa juga berprivilese dan sebaliknya. Kalau seorang itu dalam dimensi kekuasaan berada pada lapisan atas dan dalam dimensi privilese juga berada dalam lapisan atas, maka gejala startifikasi sosial untuk orang tersebut bersifat konsisten.
a. Dalam bidang pendidikan, Orang yang mempunyai uang, tentunya menyekolahkan anaknya pada sekolah yang bergensi dan punya mutu. Dengan mutu yang baik maka seseorang mempunyai kemungkinan besar untuk medapatkan pekerjaan yang baik.
b. Dalam bidang kesehatan, Mereka yang punya uang dapat menyewa tempat di rumah sakit yang bermutu, kalau mereka sakit.
c. Dalam bidang pekerjaan, Agar maju dalam usaha perlu uang sebagai modal. Orang yang punya uang dapat memperlebar usahanya

TUGAS SOSPOL : KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologis, karena itu titik tolaknya adalah kehidupan bersama.

Suatu kumpulan manusia dapat di sebut sebagai kelompok sosial apabila sudah memenuhi :

  1. Setiap anggota kelompok sadar bahwa ia merupakan bagian kelompok
  2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya dalam kelompok
  3. Ada suatu faktor yang di miliki bersama oleh anggotanya sehingga mereka bertambah erat
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku

Tipe – tipe kelompok sosial dapat di klasifikasikan berbagai kriteria. Kriteria – kriteria tersebut berdasarkan pada

Secondary Group kelompok terdapat hubungan tak langsung, formal dan kurang bersifat kekeluargaan.

Di dalam kehidupan masyarakat kita sering mendengar istilah kami dan mereka. Kelompok sosial tersebut dibuat oleh individu dan di kategorikan ke dalam

Out group. Selalu di tandai dengan suatu keinginan yang berwujud antagonisme dan antipati.

Primary Group Kelompok yang ditandai dengan adanya interaksi antar anggota yang terjalin intensif

Charles Cooley membedakan kelompok primer dan sekunder dalam bukunya yang berjudul Social Organization

In Group. Sikap – sikap di in group ini pada umumnya di dasarkan pada faktor simpati dan selalu memiliki perasaan dekat dengan anggota kelompok